Contohkalimatnya misalnya "Singa itu tidur". Hanya dengan kalimat seperti itu saja tanpa melihat objeknya orang sudah tahu kalau Singa sedang tidur. (4) Penggunaan Kata Sandang Si dan Sang. Contoh Cerita Fabel Kancil dan Buaya. Hari ini begitu cerah. Tetapi, musim kemarau membuat hutan menjadi kering sehingga banyak penghuni hutan yang
DongengKancil dan Buaya serta Dongeng Kancil Mencuri Timun Sage yaitu dongeng yang mengandung unsur sejarah atau kisah kepahlawanan Contohnya kisah Jaka Tingkir Ramayana Si Buta Dari Gua Hantu 5 Contoh Cerita Dongeng Indonesia Terbaru KUMPULAN June 15th, 2020 - Cerita Dongeng dapat dibedakan menjadi tujuh jenis yaitu mite sage fabel legenda
Bacajuga: Fabel Persahabatan Burung Jalak dan Kerbau. sungai ini penuh dengan buaya yang rakus. Jika aku menyeberang, pasti aku akan dimakan," kata Kancil. ". Dari jauh, tampak tiga ekor buaya berenang mendekati Kancil. "Kancil, kebetulan sekali kau datang ke sungai ini. Mendekat dan minumlah air sungai kami yang segar.
Namun karena bawang merah adalah gadis yang malas, maka sang nenek memberikannya labu yang berbeda dari bawang putih.. Bawang merah tidak peduli dan ia segera pulang dan membuka labu
Dongengkancil dan Tikus - Di hutan hiduplah dua ekor kancil. Mereka bernama Kanca dan Manggut. 100 Dongeng Anak Sebelum Tidur 365 dongeng anak sepanjang tahun 50 Dongeng Fabel cerita anak Cerita Rakyat dan Legenda dongeng dongeng bobok dongeng Indonesia Dongeng Kiriman Pembaca dongeng mancanegara Namaku Bogie pengertian dongeng Video video
Padasuatu siang yang terik, Singa berteduh di bawah pohon yang cukup rindang. Angin semilir mengantarkan rasa kantuk padanya. Surainya berkibar mengi
Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa gaya bahasa kiasan yang terdapat dalam kumpulan cerita pendek Roro Mendut & Atmo karya Besar S.W. terdiri atas delapan jenis, meliputi gaya
Namun zebra justru menyukainya dan sejak saat itulah zebra jadi berbulu belang putih (bagian Koda). Pesan Moral: Setiap kejadian tentunya memiliki pelajaran dan hikmah. 3. Asal Muasal Kambing Gunung. Suatu ketika sekelompok kambing terganggu dengan adanya seekor serigala yang ingin memangsa mereka (bagian Orientasi).
Daricerita dan jenis fabel, Bunda bisa mengajarkan nilai moral pada Si Kecil. Cerita fabel sudah sering menjadi cara menyisipkan kebaikan. Yuk simak Bun! Sebagai contoh, singa diberi watak yang ganas dan menjadi seorang pemimpin, sementara ular digambarkan dengan watak yang licik dan culas. Kemudian untuk latar yang digunakan pada fabel
Kemudiadia pun memanggil. Kancil : "Siput !" teriak kancil lagi. Siput : "Ya, aku disini." Berkali-kali selalu begitu. Sampai pada akhirnya kancil lunglai dan tak dapat berlari lagi. Menyerahlah sang kancil dan mengakui kekalahannya. Penonton terbengong-bengong. Siput menyambut kemenangan itu dengan senyuman saja.
SRORcCE. Ada banyak dongeng tentang persahabatan yang kisahnya menarik dan sarat pesan moral. Salah satu contohnya adalah dongeng Singa dan Zebra yang kisah serunya telah kami paparkan di artikel ini. Yuk, baca langsung saja! Kegiatan seru yang bisa kamu lakukan sebelum tidur adalah membaca dongeng singkat. Ada banyak cerita seru yang bisa kamu baca, salah satunya adalah dongeng Singa dan sudah pernah membaca dongeng yang mengajarkan pentingnya ketulusan dalam bersahabat itu? Kalau belum, secara singkat, dongeng hewan ini mengisahkan tentang persahabatan antara si Zebra dan menganggap Zebra sebagai sahabat sejatinya. Namun, Zebra justru bersikap sebaliknya. Lantas, konflik apakah yang terjadi dalam dongeng ini? Kalau penasaran, tak perlu berlama-lama lagi, langsung saja simak cerita dongeng Zebra dan Singa beserta ulasan seputar unsur intrinsik, fakta menarik, dan pesan moralnya di artikel ini, yuk!Dongeng Singa dan Zebra Alkisah, pada zaman dahulu, hiduplah seekor singa bernama Leo yang sangat bijak dan baik hati di sebuah hutan belantara. Tak seperti singa yang terkenal jahat dan sombong, ia justru baik kepada hewan-hewan lainnya. Itulah kenapa Leo terpilih menjadi Raja di hutan tersebut. Leo memiliki sahabat yang ia sangat sayangi, yaitu seekor zebra bernama Zio. Kapan pun Zio butuh bantuan, Leo selalu ada untuknya. Bagi si singa, zebra adalah sahabat terbaiknya. Namun, Zio tak beranggapan sama. Ia adalah zebra licik dan jahat. Selama ini, ia hanya memanfaatkan kebaikan Leo. Ia juga tak segan-segan menakut-nakuti hewan lain hanya karena ia bersahabat dengan Raja Hutan. Tak jarang, ia menjelek-jelekan Leo dan menganggap dirinyalah yang paling hebat di hutan. Zio memang semenyebalkan itu, tapi Leo selalu memaafkan sifat buruknya. Pada suatu pagi, Zio sedang memakan rumput seorang diri di padang pasir. “Hmm, rumput di sini memang selalu lezat. Aku sangat menyukainya,” ucapnya girang. Lalu, datangnlah seekor kelinci bernama Rubi menyapanya. “Hai, Zio. Tumben kau sendirian. Di mana sahabatmu Leo?” tanyanya. “Entahlah. Aku rasa dia sedang asyik tidur. Aku tak begitu peduli padanya,” ucap Zio. “Tak peduli? Bukankah dia sahabatmu?” tanya Rubi. “Hahaha, selama ini, dialah yang selalu mengikutiku dan menganggapku sebagai teman dekatnya. Kalau aku biasa saja. Bagiku, dia tak ada apa-apanya,” ucap Zio. Rubi tak kuasa mendengar ucapan sombong dari Zio. Namun, ia juga tak berani berkata apa-apa. Lalu, Rubi pun pergi menjauh dari zebra itu. Baca juga Cerita Dongeng tentang Persahabatan Harimau dan Serigala Beserta Ulasan Menariknya, Pengingat untuk Saling Menolong dengan Tulus Zio yang Tak Tahu Diri Setelah kenyang makan rumput, Zio pun berjalan-jalan untuk mencari kudapan lain. “Aku sudah kenyang makan rumput. Rasanya, aku jadi ingin makan buah,” ucapnya dalam hati. Lalu, ia mencari buah di seluruh penjuru hutan. Bertemulah ia dengan pohon apel dengan buahnya yang merah dan tampak manis. “Wah, buah apel itu tampak lezat. Tapi, bagaimana caraku memetiknya?” tanyanya dalam hati. Ia lalu mencari kayu di sekeliling pohon untuk memetik buah. Namun, tak ada satu pun yang bisa digunakan untuk meraih buah. Kemudian, Zio melihat seekor monyet sedang tidur di dahan pohon. “Wah, ada si Monyet. Dia bisa kusuruh mengumpulkan buah yang banyak,” ucapnya gembira. Zio menghentak-hentakkan kakinya di batang pohon apel untuk membangunkan si Monyet. Tak hanya terbangun, Monyet itu pun jatuh ke tanah. “Aduh! Siapa yang meggoyang-goyangkan pohon ini!” ucap Monyet sambil menahan sakit. “Heh! Enak sekali kau tidur melulu. Cepat petikkan aku buah apel yang banyak di pohon ini!” ucapnya tidak sopan. “Siapa kau berani-beraninya mengganggu tidurku dan menyuruhku!” bentak si Monyet. “Oh, rupanya kau tak tahu siapa aku! Kau tahu Leo si Raja Hutan?” tanya Zio. “Tentu saja aku tahu! Dia adalah Raja yang baik dan bijak,” ucap si Monyet. “Nah! Aku ini sahabatnya. Jika kau tak menurutiku, aku tak segan-segan meminta Leo untuk memakanmu! Kau mau jadi santapannya?” bentak Zio. “Kau pikir Leo akan melakukannya? Ia tak mungkin sejahat itu padaku,” ucap Monyet itu. “Hahaha, kau tak tahu, betapa Leo sangat lemah. Ia takut kepadaku dan apa pun perkataanku, ia akan menurutinya!” ucap Zio mengarang cerita. Monyet percaya dengan perkataan itu. Ia pun memanjat pohon apel dan memetik beberapa buah untuk Zio. Di bawah pohon, Zio menyantap buah apel itu dengan lahapnya. Mengelabui Binatang Lemah Setelah kenyang memakan apel, Zio pergi begitu saja tanpa mengucapkan rasa terima kasih. “Dasar Zebra menyebalkan! Bisa-bisanya Leo mau bersahabat dengannya,” ucap Monyet kesal. Karena kekenyangan, Zio pun tidur di bawah pohon yang rindang. “Hmm, lebih baik aku tidur dulu sebelum melanjutkan jalan-jalan,” ucap si Zio. Tanpa sengaja, seekor tikus menginjak ekor Zio hingga ia terbangun. “Aduh! Siapa yang menginjak ekorku!” teriaknya. “Ma… maafkan aku. Aku tak sengaja. Aku tak melihat ekormu. Sekali lagi aku minta maaf,” ucap si Tikus merasa bersalah. “Kau pikir minta maafmu itu bisa menyembuhkan rasa sakit di ekorku? Enak sekali kau bilang maaf!” bentak Zio marah. “La… Lalu apa yang harus aku lakukan untuk dapatkan maafmu?” tanya Tikus. “Hmm, mudah saja! Cepat ambilkan aku air di sungai. Aku haus ingin minum,” ucap Zio. “Tapi, bagaimana caraku mengambil air di sungai? Itu persyaratan yang sangat sulit,” ucap Tikus itu. “Kau bisa mengambilnya dengan daun. Sedikit-sedikit pun tak masalah, asalkan aku tak haus lagi. Kau tak mau? Kalau begitu aku akan menghukummu,” ucap Zio. Karena merasa takut, Tikus pun akhirnya mengambil sehelai daun dengan mulutnya dan membawanya ke dekat sungai yang tak jauh dari posisi Zio. Setelah mengambil air dengan daun, ia perlahan-lahan berjalan untuk menemui Zio. Begitu terus sampai lebih dar 10 kali. Sampai akhirnya, si Tikus pun kelelahan. “Apakah kau masih haus? Aku sudah tak punya tenaga,” ucap si Tikus dengan napas terengal-engal. Dengan santainya, Zio berkata, “Sebenarnya aku sedari tadi sudah tak haus. Jadi, tak masalah jika kau ingin berhenti dan kau sudah kumaafkan.” Begitu ucapnya sambil meninggalkan Tikus yang terkujur lemas. Ia tak menyangka ada seorang hewan yang setega itu mengerjainya. Tanpa disadari, ia pun menangis karena merasa lelah. Leo Mendapatkan Pengaduan Tentang Sahabatnya Ketika terkapar tak berdaya, datanglah Leo yang sedang berjalan-jalan mencari sahabatnya. Ia merasa kasihan melihat Tikus terbujur lemas. “Hai, Tikus. Kenapa kau tampak sangat lelah? Apa kau baik-baik saja?” tanya Leo. “Aku tak baik-baik saja, Leo. Ada seekor zebra yang mengerjaiku. Aku tak sengaja menginjak ekornya, tapi kenapa ia tega menyuruhku bolak-balik ke sungai untuk mengambilkannya seteguk air dengan wadah daun,” ucapnya lemas. “Apakah seekor zebra yang ia maksud si Zio? Kalau benar, aku tidak bisa diam saja,” ucap Leo dalam hati. Lalu, datanglah si Monyet yang memang sedang mencari Leo untuk mengadu. “Tuan Leo. Aku hendak mengatakan sesuatu tentang sahabatmu, Zio,” ucap Monyet. “Tadi ia membangunkanku dengan cara menendang batang pohon hingga aku terjatuh. Tak hanya itu, ia juga mengancamku. Katanya, kalau aku tak mamu memetik buah untuknya, ia akan mengadu padamu dan kamu akan memakanku. Aku yakin kau Raja yang bijak dan baik. Karena itu, aku ingin mengatakan sikap Zio kepadamu,” ucap Monyet. “Begitu rupanya. Kalau begitu, aku akan segera memberi nasihat pada Zio. Terimakasih atas infonya ya kawan-kawan. Aku juga meminta maaf pada kalian karena ulah sahabatku,” ucap Leo. “Kau tak perlu minta maaf. Dialah yang seharusnya memohon ampun pada kamu,” ucap Tikus dan Monyet. Baca juga Dongeng Beauty and the Beast Si Cantik dan Si Buruk Rupa Beserta Ulasannya, Cerita Seorang Putri Cantik Jelita yang Disekap Monster Jahat Zio Tak Mau Mendengarkan Leo Setelah mendengarkan keluhan dari Tikus dan Monyet, Leo bergegas untuk mencari sahabatnya. Tak lama kemudian, ia berhasil menemukan sang sahabat di dekat sungai jernih. “Zio, apa benar kau mengganggu para hewan di hutan ini?” tanya Leo. “Siapa yang mengatakannya? Aku tak pernah mengganggu siapa pun. Aku hanya meminta tolong kepada mereka,” ucap Zio tak merasa salah. “Tapi, aku dengar kau mengancam mereka bahwa aku tak segan-segan memakan hewan jika kau menyuruhku? Kenapa kau berpikiran seperti itu?” tanya Leo. “Sudahlah! Aku hanya bercada. Mereka saja yang percaya dan lantas takut dengan perkataanku. Salah sendiri mereka bodoh,” ucap Zio. “Hentikan perbuatanmu, Zio! Tak seharusnya kau memanfaatkan orang lain untuk kepentinganmu sendiri,” ucap Zio tak mau tahu. “Sudahlah, tak usah mengguruiku! Aku tahu mana yang baik untukku. Kau tak perlu ikut campur. Aku mau berendam di sungai ini. Jika kau tak mau ikut, pergilah!” ucap Zio mengusir. “Tunggu! Kau jangan asal berendam di sungai ini. Kau tak tahu apakah ada buaya di dalamnya atau tidak!” ucap Leo memberi peringatan. “Aku tak peduli. Aku hanya mau berendam di tengah terik matahari yang sangat panas ini. Berhentilah menasihatiku! Kau terdengar seperti singa tua,” ucap Zio sambil mencelupkan tubuhnya di dalam sungai. Leo hanya bisa mengalah. Ia cukup sedih mendapati sahabatnya tak mau mendengarkan nasihatnya. Lalu, ia pun meminum air dari tepi sungai. Seekor Buaya Menyerang Tak lama setelah Zio berendam, tiba-tiba ada seekor buaya yang menyerangnya. Zio lalu berteriak dengan sangat keras, “Tolong! Tolong aku! Leo!” Mendengar teriakan sahabatnya, Leo bergegas menyelami sungai. “Zio! Bertahanlah! Aku akan segera menolongmu!” teriak Leo sambil berenang ke arah Zio. Lalu, Leo menggigit ekor buaya. Mereka pun berkelahi di dalam sungai. “Lekas menepi dari sungai ini!” perintah Leo. “Tapi, bagaimana denganmu?” ucap Zio tak tega. “Tenanglah! Aku akan segera membereskannya,” ucap Leo sambil bertarung dengan buaya. Pertarungan itu berlangsung cukup lama dan sangat sengit. Untung saja, pada akhirnya, Leo berhasil mengalahkan si buaya. Ia lalu segera menepi dengan sedikit luka-luka di tubuhnya. Di tepi sungai, Zio menangis karena merasa bersalah dengan Leo. “Tak seharusnya aku mengabaikan nasihatmu. Seharusnya aku sedari awal mendengarkanmu, Leo. Maafkan aku,” ucap Zio sambil menangis. “Sudah. Tak perlu menangisi aku. Lihat kakimu. Kau bahkan terluka lebih parah dariku,” ucap Leo yang juga bersedih melihat kaki sahabatnya terluka parah. “Aku berjanji tidak akan mengganggu hewan-hewan lagi. Dan aku akan menuruti semua keinginanmu. Maafkan aku Leo. Huhuhu,” ucap Zio sambil menangis. “Iya, iya! Aku memaafkanmu Zio. Semoga kamu belajar dari kejadian buruk yang menimpamu ini, ya!” ucap Leo. Pada akhirnya, Zio pun meminta maaf pada hewan-hewan yang pernah ia kerjai. Lukanya pun berangsur-ansur sembuh. Namun, kakinya cacat seumur hidup. Ia tak bisa lagi berjalan dengan normal. Salah satu kakinya pincang. Meski demikian, Leo tetap mau bersahabat dengan Zio. Mereka pun bersahabat selamanya. Baca juga Cerita Dongeng Kakek Pemekar Bunga dari Jepang Beserta Ulasan Menariknya, Kisah Pengingat untuk Selalu Berbuat Baik dengan Ketulusan Unsur Intrinsik Usai membaca dongeng Singa dan Zebra di atas, lengkapi pengetahuanmu dengan membaca ulasan unsur intrinsiknya. Mulai dari tema hingga pesan moral, berikut ulasan singkatnya; 1. Tema Tema atau inti cerita dari dongeng Singa dan Zebra ini adalah tentang persahabatan. Seekor singa dengan tulus menjalin persahabatan dengan seekor zebra. Namun, zebra itu justru memanfaatkan kebaikan si singa. Pada akhirnya, ada kejadian buruk yang menimpa binatang berkulit hitam putih itu yang membuatnya tersadar dan bersikap baik pada si singa. 2. Tokoh dan Perwatakan Sesuai judulnya, ada dua tokoh utama dalam dongeng ini, yaitu si Singa bernama Leo dan Zebra bernama Zio. Berbeda dengan karakter pada umumnyanya, sifat singa dalam dongeng persahabatan singa dan zebra ini justru baik hati. Ia adalah pemimpin hutan yang bijak dan senang membantu hewan lain. Namun, kebaikannya itu justru dimanfaatkan oleh sahabatnya, Zio. Zio digambarkan sebagai sosok hewan licik yang memanfaatkan posisi sahabatnya sebagai pemimpin untuk menakut-nakuti hewan lain. Selain itu, ia juga beranggapan Leo adalah teman yang mudah untuk dibodohi. Tak hanya singa dan zebra, dongeng ini juga memiliki beberapa tokoh pendukung yang turut mewarnai jalannya cerita. Mereka adalah kelinci bernama Rubi, Monyet, dan Tikus. 3. Latar Bisakah kamu menebak di mana latar cerita dongeng persahabatan Singa dan Zebra ini? Tentunya ada beberapa lokasi yang disebutkan dalam dongeng ini. Secara garis besar, cerita ini terjadi di sebuah hutan belantara. Namun, lokasi detail, seperti nama hutan atau negaranya tak disebutkan secara detail. Secara spesifik, dongeng persahabatan singa dan zebra ini terjadi di beberapa tempat. Beberapa di antaranya adalah di padang rumput, bawah pohon apel, bawah pohon rindang, dan sungai. Baca juga Kisah Tukang Sepatu dan Liliput Beserta Ulasan Lengkapnya, Dongeng yang Mengajarkan Tentang Kebaikan dan Ketulusan Hati dalam Menolong Orang Lain 4. Alur Alur cerita dongeng Singa dan Zebra ini adalah maju alias progresif. Dongeng ini mengisahkan tentang seekor Raja Hutan bernama Leo yang mempunyai sifat baik hati dan gemar menolong. Namun, ia punya sahabat yang licik dan menyebalkan. Namanya adalah Zio, seekor zebra. Ia acapkali berbuat jahat kepada hewan-hewan di hutan. Tak hanya itu, dirinya juga kerap menjelek-jelekkan Leo di hadapan hewan lain. Pada saat bertemu Rubi, seekor kelinci, di padang rumput, Zio mengatakan bahwa Leo selalu mengikutinya. Padahal, ia sama sekali tak peduli pada singa itu. Di sisi lain, ia kerap membanggakan dirinya karena bersahabat dengan Raja Hutan untuk menakut-nakuti hewan lemah. Saat ingin makan buah, ia melihat seekor monyet sedang tertidur di atas dahan. Lalu, ia membangunkan si Monyet dengan cara menendang batang pohon hingga Monyet itu jatuh. Zio pun mengatakan bahwa dirinya adalah sahabat dari Raja Hutan dan memerintah Monyet untuk memetik buah apel untuk dirinya. Dengan sangat terpaksa Monyet itu menuruti perkataan Zio. Leo mendengar sifat-sifat buruk sahabatnya. Ia pun memberi nasihat padanya. Namun, Zio tak mau mendengarkan. Kejadian buruk pun menimpa Zio. Saat berendam di sungai, ada seekor buaya yang menggigit kakinya. Dengan cepat dan sigap, Leo langsung masuk ke sungai dan bertarung dengan buaya. Meski berujung penuh luka ringan, Leo berhasil memenangkan pertarungan. Zio merasa bersalah dan sangat berterimakasih pada Leo. Ia pun menyesal karena telah berbuat jahat pada hewan lain. Karena itu, dirinya meminta maaf dan berjanji tak akan mengulangi perbuatannya. Sejak saat itu, mereka pun bersahabat dengan baik. 5. Pesan Moral Apa pesan moral yang dapat kamu ambil berdasarkan cerita dongeng persahabatan Singa dan Zebra ini? Tentu ada beberapa pesan yang bisa kamu petik. Pesan utama adalah hargailah sahabatmu dan jangan memanfaatkan kebaikannya. Tak seharusnya Zio menghianati ketulusan yang Leo berikan padanya. Seharusnya, persahabatan itu saling menyayangi dan mengasihi, bukan sebaliknya. Jika saja Leo tak tulus, ia pasti sudah meninggalkan si Zio sejak lama. Namun, ia memilih tuk bertahan demi persahabatan. Nilai moral berikutnya yang bisa kamu petik adalah jangan pernah menggunakan relasi untuk menakuti orang lain. Zio dengan santainya menggunakan ikatan persahabatannya dengan sang Raja Hutan untuk menyuruh-nyuruh hewan lain. Ditambah lagi, Zio juga menuduh Leo akan menuruti segala permintaannya. Pada kenyataanya, Leo adalah pemimpin bijak yang tak mudah terpengaruh dengan hal buruk. Terakhir, setiap perbuatan buruk akan mendapatkan karma atau balasannya. Akibat dari segala perbuatannya, Zio mengalami kejadian buruk yang membuatnya tersadar dan mengakui setiap kesalahannya. Oleh sebab itu, berhati-hatilah dalam bertindak dan berucap. Jangan sampai sikap atau perkataanmu membuat orang lain sakit hati atau merugi. Selain unsur intrinsik, cerita dongeng ini juga ada unsur ekstrinsiknya. Di antaranya adalah nilai-nilai dari luar kisahnya yang mempengaruhi berlangsungnya jalannya cerita. Seperti, nilai sosial, budaya, dan moral. Baca juga Cerita Dongeng Nutcracker dan Raja Tikus Beserta Ulasan Menariknya, Petualangan Boneka Pemecah Kacang Melawan Tikus Berkepala Tujuh Fakta Menarik Nah, sebelum mengakhiri artikel ini, kurang lengkap rasanya kalau kamu belum membaca fakta menari dari dongeng Singa dan Zebra. Apakah itu? Berikut ulasan singkatnya; 1. Ada Versi Lain Pada umumnya, cerita dongeng memang memiliki beberapa versi cerita. Begitu pun dengan cerita dongeng Singa dan Zebra ini. Ada versi yang mengisahkan tentang seekor zebra yang iri pada kuda berwarna hitam. Ia pun ingin memiliki kulit berwarna hitam karena terlihat gagah. Lalu, ia meminta seekor jerapah untuk mengecat dirinya menjadi hitam. Awalnya, jerapah menolak. Namun, Zebra terus memaksa. Pada akhirnya, jerapah pun menuruti keinginan si Zebra. Tak lama setelahnya, kulit Zebra menjadi hitam dan ia sangat menyukainya. Ia pun memamerkannya pada sang ibu. Tentu saja sang ibu marah-marah. Ia menjelaskan bahwa warna kulit tiap hewan berbeda karena Tuhan menciptakan mahluknya dengan keunikannya masing-masing. Tak lama kemudian, banyak hewan berlarian. Rupanya, mereka menghindari serangan dari seekor singa. Zebra hitam sangat menarik perhatian si singa. Ia pun fokus mengejar Zebra hitam. Karena masih kecil, Zebra itu tak kuasa berlari dengan cepat. Alhasil, singa menerkam dan memakannya. Seandainya ia mensyukuri warna kulit dan tak mengubahnya menjadi hitam, mungkin ia masih bisa selamat. Baca juga Dongeng Frozen Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah Seorang Ratu Hebat dan Independen yang Berusaha Mengendalikan Kekuatannya Bagikan Cerita Dongeng Singa dan Zebra ke Teman-Temanmu Itulah tadi salah satu contoh cerita fabel dengan tema persahabatan beserta ulasan lengkapnya. Kisahnya sangat seru dan sarat akan pesan moral, kan? Yuk, kirimkan kisah seru tentang persahabatan ini kepada sahabat-sahabatmu. Kalau kamu pengen baca kisah lainnya, langsung saja kepoin kanal Ruang Pena. Ada banyak cerita yang bisa kamu pilih. Beberapa di antaranya adalah dongeng Iblis dengan Tiga Rambut Emas, kisah Tujuh Burung Gagak, cerita Gagak dan Kendi, serta masih banyak lagi. Selain dongeng, ada pula legenda-legenda Nusantara yang kisahnya tak kalah menarik. Misalnya saja seperti legenda Datu Pujung, asal usul Danau Batur, cerita rakyat Gunugn Merapi, dan masih banyak lagi. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.
Cerita fabel untuk anak bagus untuk mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Di antara banyaknya penulis cerita dongeng fabel, Aesop dikenal sebagai salah satu penulis yang selalu berhasil menggambarkan pesan moral melalui karakter-karakter hewan yang akrab dengan kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti cerita "Semut dan Belalang", atau "Katak dan Sapi". Dalam kisah fabel Aesop, anak-anak diajak belajar dan mendapatkan pesan kehidupan melalui tokoh-tokoh fabel yang memiliki banyak karakter. Ada rubah yang licik, kura-kura yang lamban, singa yang ganas, dan lain sebagainya. Salah satu cerita yang menarik dan kaya akan pesan moral ialah kisah "Singa dan Tiga Ekor Banteng". Singa memang buas dan hebat, tetapi apakah dia dapat menang melawan tiga ekor banteng?Apalagi jika ketiganya sama-sama besar dan kekar. Apa yang akan singa lakukan untuk menghadapinya ya?Simpan dulu semua pertanyaanya. Kini saatnya ambil posisi duduk yang nyaman dan buka untuk mengikuti cerita dongeng satu ini. Simak cerita fabel anak berikut!1. Suatu ketika hiduplah 3 ekor banteng besar di ketika di sebuah hutan hiduplah tiga ekor banteng yang besar. Mereka bertiga hidup bersahabat satu dengan yang lain. Ketiganya senang menghabiskan waktu menikmati rumput hijau yang segar di sana. Ada banteng berwarna hitam, banteng putih, dan banteng cokelat. Ketiganya selalu pergi bersama dan saling melindungi ketika hewan buas menyerang. Hal itu membuat mereka ditakuti para pemangsa besar di hutan itu. Harimau, serigala, dan jaguar yang ganas enggan mendekati kelompok banteng ini. Pada suatu sore yang sejuk, ketiganya tengah menikmati rumput di hutan. Banteng hitam menyapa kedua sahabatnya, "Indah sekali sore hari ini.”“Iya, benar. Lebih indah lagi karena tidak ada yang berani menganggu kita,” sahut banteng cokelat."Lihat saja wajah harimau kemarin ketika menganggu kita. Tidak ada yang dapat mengusik kita apalagi memangsa kita jika terus bersama," banteng putih menambahkan. Tanpa mereka sadari dari kejauhan ada seekor singa yang mengamati mereka. Singa itu sedang kelaparan. Ia pun amat senang ketika melihat tiga ekor banteng besar di hadapanya. Editors' Picks2. Singa mulai menyerang ketiga tidak ku sangka akan menemukan makanan sedap di sore hari ini, beruntunya aku. Sebaiknya aku mulai dari banteng putih yang kelihatannya paling besar," gunggam singa bahagia. Tanpa pikir panjang, singa pun berlari ke arah banteng putih untuk menyerangnya. Tetapi ia terkejut melihat kedua banteng lainnya bersiap menyerang singa. Ketiga banteng itu menyerang singa sampai ia terpaksa mundur. "Aku salah perhitungan, tidak ku sangka kedua banteng lainnya berada berdekatan. Mungkin aku harus mencoba ketika semuanya berjauhan," pikir singa. Hari berikutnya singa mencoba kembali menyerang. Kali ini ia memutuskan menyerang banteng cokelat yang memakan rumput cukup jauh dari kedua sahabatnya. Tetapi ketika melihat singa datang, banteng cokelat segara meminta bantuan kedua sahabatnya. Ketiganya pun kembali berkumpul menyerang singa. Tidak mau menyerah singa mencoba beberapa kali lagi, namun hasilnya selalu gagal. Ketiga banteng itu terlalu kompak dan selalu menolong satu sama lain. Singa mulai putus asa, ia tidak cukup kuat untuk melawan tiga banteng yang kuat dan bertubuh besar lengkap dengan tanduk tajam yang siap menyerangnya. Tiba-tiba singa memiliki rencana untuk mengalahkan tiga ekor banteng ini. Ia menunggu hari esok tiba untuk mulai Rencana singa esok tiba dan singa memulai rencanya. Ia kembali ke hutan tempat ketiga banteng'" tersebut lalu mendekatilah dua ekor banteng, yaitu banteng hitam dan hitam yang melihat singa mendekat langsung berteriak, "Mau apa kau ke sini singa? Hentikan saja niatmu untuk memakan kami!"Banteng cokelat melanjutkan, "Benar, bukankah kau sudah melihat akibatnya kemarin?Singa berkata, “Sebenarnya aku tidak ada urusan dengan kalian. Aku hanya mau memangsa banteng putih. Kalian adalah temanku. Bukankah banteng putih itu rakus? Lihat saja tubuhnya sangat besar, ia juga sering makan rumput di tempat yang jauh karena tidak mau berbagi dengan kalian."Banteng cokelat menanggapi perkataan singa, "Benar juga ya, tidak heran rasanya jika rumput di tempat ini cepat sekali berkurang." Kedua banteng mendengarkan rayuan dari singa sehingga terpengaruh dan percaya. Keduanya pun merasa mendapat keuntungan, yaitu tidak perlu bertarung melawan singa dan dapat makan rumput lebih singa pun berhasil menerkam banteng putih. Singa sangat bahagia. Ia kini punya simpanana makanan untuk berhari-hari. Singa selalu merasa kenyang dan bahagia. Hingga beberapa hari kemudian, singa kembali merasa lapar. Ia mencoba kembali menipu kedua banteng menggunakan cara sebelumnya. 4. Singa menyerang banteng mendekati banteng hitam dan memulai rencana jahatnya. "Hei banteng hitam, apa kabarmu? Bagaimana rumput segar sore ini enak bukan?" tanya singa. "Enak sekali. Rasanya belum pernah aku makan sebanyak ini," balas banteng hitam. "Kalau makan lebih banyak tentunya enak bukan? Aku dapat membantumu lho. Lihat banteng cokelat di sana. Pasti dia makan banyak sampai-sampai bagianmu nanti diambil juga. Kamu tidak mau itu terjadi kan. kalau begitu biarkan aku memakan banteng cokelat. Aku tidak akan memakanmu, kita kan teman," ungkap singa. "Wah ide bagus singa, aku setuju," balas banteng hitam tanpa pikir panjang. Banteng hitam pun percaya. Apalagi dia juga ingin banyak istirahat menikmati hijaunya padang rumput tanpa perlu lelah melawan singar. Tak lama kemudian banteng cokelat pun tewas dimakan singa. Singa makan kenyang berhari-hari. Namun kemudian ia pun kembali lapar, makanan sudah habis. Kini saatnya ia memangsa banteng terakhir. Singa berhasil menaklukkan banteng hitam yang kini sendirian. Merasa terdesak, banteng hitam pun berusaha meminta bantuan teman-temannya. Namun sayang hasilnya nihil. Banteng hitam sadar kedua sahabatnya telah tiada akibat singa. Singa pun berhasil menaklukkan dan memasang ketiga banteng tersebut dengan kecerdasannya. 5. Pesan moral yang dapat diambil dari dongeng ceritanya? Apakah si Kecil menyukainya? Kini saatnya kita membahas makna yang terdapat di dalam dongeng fabel ini yuk!Dari kisah Singa dan Tiga Ekor Banteng ini sebenarnya anak-anak diajarkan mengenai pentingnya persatuan. Banteng memanglah hewan yang kuat dan besar tetapi ia tidak dapat melindungi diri dari semua hewan pemangsa yang ganas. Namun berbeda ketika ketiga banteng bersatu seperti di dalam cerita. Ketika bersatu, mereka dapat mengatasi masalah yang lebih besar, seperti seekor singa buas yang hendak memangsa mereka. Ketika bersatu dan bekerja sama, pekerjaan-pekerjaan yang berat akan terasa lebih ringan dan mudah untuk diselesaikan. Ini berlaku ketika bekerja bersama keluarga membersihkan rumah, atau mungkin ketika bekerjasama membuat karya di sekolah. Persatuan dan kerjasama merupakan hal penting yang perlu dipertahankan. Anak mama sebaiknya tdak meniru sikap banteng hitam yang mau membuang persatuan demi keuntunan pribadi, lihat saja apa yang terjadi padanya di akhir. Semoga bermanfaat. Baca jugaCerita Fabel untuk Anak Bangau yang Serakah dan Kepiting Dongeng Fabel Anak Cerita Kancil dan Kura-Kura5 Pilihan Cerita Fabel yang Bisa Dibacakan ke Anak Menjelang Tidur
Fabel adalah salah satu contoh cerita dongeng yang diperankan oleh hewan yang bertujuan menanamkan nilai nilai positif kepada si kecil. Dunia fabel akan selalu dipenuhi dengan berbagai jenis macam satwa, masing-masing jenisnya memiliki sebuah karakter yang unik, menarik dan juga banyaknya jenis hewan yang muncul ada satu jenis hewan yang sering sekali dikisahkan di dalam berbagai contoh cerita fabel yaitu kancil. Dari segi panjang ceritanya ada beberapa cerita fabel yang sangat panjang tetapi ada juga cerita fabel singkat 3 paragraf berbagai macam cerita fabel, karakter kancil akan selalu berhasil dalam mengajarkan banyak nilai moral yang positif untuk si kecil. Sebelumnya kita ingin mengetahui nih apasih kegiatan si kecil sebelum mereka tertidur? Apakah orang tua pernah mencoba untuk membacakan atau menceritakan sebuah dongeng fabel untuk si kecil sebelum mereka tertidur?Membacakan dongeng mengenai berbagai cerita fabel untuk si kecil, selain dapat membuat anak menjadi rajin untuk membaca ternyata juga dapat menjadi salah satu alternatif bila si kecil susah tidur karena telah terbiasa mengedot atau mengemut membacakan cerita fabel ini dapat menjadi salah satu cara dalam pengalihan yang boleh dicoba oleh para orang tua. Pilihan cerita fabel nya juga sebaiknya disesuaikan dengan usia si kecil, jangan memilih cerita yang rumit karena di usia nya yang sekitar satu sampai tiga tahun biasanya si kecil belum bisa menangkap cerita yang terlalu kompleks karena masih keterbatasannya bahasa si contoh cerita fabel yang memiliki cerita sederhana yang tidak terlalu kompleks serta usahakan buku cerita dongeng nya lebih banyak mengandung unsur gambarnya dibandingkan dengan Contoh Cerita Fabel Panjang Maupun Pendek Untuk Si Kecil Ada berbagai cerita fabel untuk si kecil yang dapat didongengkan untuk anak. Berikut beberapa contoh cerita fabel yang dapat didongengkan untuk si kecil1. Si Kelinci Yang Sombong Dan Kura-Kura Yang Rendah Hati Cerita fabel ini akan menceritakan tentang kelinci yang sangat teramat sombong dimana si kancil merasa dirinya merupakan binatang yang memiliki kemampuan dalam berlari yang paling cepat. Dengan kesombongan yang dimilikinya ini, suatu hari si kancil menantang kura-kura untuk beradu dalam lomba yang sangat rendah hati ini pun menerima dengan senang hati ajakan si kelinci tanpa mengetahui maksud jelek si kelinci yang sombong ini pun sudah sangat yakin bahwa dirinya akan menang dan snagat bersemangat serta mengabarkan ke penduduk hutan bahwa ia akan mengikuti lomba lari bersama dengan kura-kura. Dengan menjunjung rasa sombongnya pun ia menyuruh penduduk hutan untuk melihat kemenangan si kelinci. Tiba di hari perlombaannya, kelinci berlari dengan sangat kencang di awal sudah sangat bisa ditebak kura-kura yang berjalan saja lambat namun si kura-kura tetap santai dan terus berlari sebisa mungkin agar tetap dapat mengejar keadaan kelinci saat itu telah hampir sampai digaris finish memutuskan untuk beristirahat sebentar dibawah pohon karena berfikir kura-kura tidak akan dapat ternyata dugaan kelinci salah, ketika kelinci beristirahat dibawha pohon si kelinci tertidur dengan sangat pulas sehingga kura-kura pun dapat menyusul dan menjadi pemenang lomba lari. Nah pesan dari cerita ini ialah kita tidak boleh untuk meremehkan kemampuan siapa saja dan juga kita harus tetap tekun bila menginginkan Si Singa Dan Si Tikus Cerita fabel selanjutnya yang cocok untuk si kecil ialah cerita mengenai singa dan tikus. Pada suatu hari seekor tikus melakukan sesuatu kejahilan kepada seekor singa, dimana dengan sengaja tikus membangunkan singat yang sedang terlelap tidur. Tidak disangka singa sangat marah sehingga menangkap tikus dan ingin dikeadaan ini si tikus menangis dan meminta ampun agar singa memaafkan si tikus. Dengan rasa berbesar hati singa pun akhirnya memaafkan kesalahan tikus dan akhirnya melepaskan tikus sangat berterima kasih kepada sis inga dan berjanji untuk membalas kebaikan sis inga pada suatu hari nanti. Pada beberapa hari kemudian singa terperangkap jaring yang sengaja dipasang oleh pemburu disini singa merasa sangat ketakutan serta menangis mengingat bila nanti dibunuh oleh para suara tangisan singa, tikus pun menghampiri singa yang terjerat jaring hingga sudah tidak berdaya. Si tikus pun mengingat kebaikan si singa dan akhirnya membantu singa terlepas dari jeratan jaring dengan cara menggerogoti jaring hingga terputus. Dengan adanya kejadian itu, membuat singa dan tikus menjadi teman baik.3. Si Kancil Dan Beberapa Kawanan Buaya Contoh cerita fabel berikutnya yang cocok untuk si kecil ialah si kancil dan beberapa teman buayanya. Binatang kancil merupakan binatang yang sangat cerdik di hutan, di suatu hari kancil ingin menyeberangi sungat dan juga mencari makanan yang berada di daratan sebelah setelah mendekati sungai ternyata jembatan yang biasanya dipakai untuk menyebrang telah rusak akibat terkena badai, disini kancil kebingungan namun juga tetap mencari ide. Pada akhirnya si kancil pun mencari para buaya yang tinggal disungai tersebut dan munculah satu buaya yang melihat kancil dan langsung menerkam kaki si pun berteriak karena sangat kaget dan berkata “buaya jangan makan aku dahulu” buaya pun menjawab “kenapa? Saya sangat lapar sekarang dan kamu terlihat enak sekali untuk dimakan.” kancil pun berkata “beri saya beberapa jam lagi untuk menggendutkan tubuh agar daging ku lebih banyak dan enak sehingga pak buaya dan teman bisa lebih enak memakanku.”Buaya pun menjawab “tidak, kamu pasti hanya menipu kan?” kancil pun dengan tegas menjawab “saya berjanji pak buaya, saya tidak akan saya akan membesarkan badan ini, pak buaya dapat memanggil teman-teman yang lain yang akan menyantap saya nantinya. Pasti nanti tubuh saya akan dibagi-bagi oleh para buaya, maka dari itu ada berapa banyak teman pak buaya disini?” si buaya pun menjawab “banyak sekali teman saya disini” maka kancil pun menjawab “jika begitu coba pak buaya panggil teman-temannya dan minta mereka berjajar di samping pak buaya agar saya dapat menghitungnya, dengan begitu saya tahu harus dibagi berapa badan saya nantinya setelah saya menggumukan badan nanti”.Buaya pun termakan oleh omongan kancil dan menuruti apa yang dikata kancil sehingga buaya pun memanggil semua teman buaya nya dan meminta teman buaya untuk berjajar agar si kancil dapat menghitung. Setelah semuanya buaya berkumpul dan juga berjajar, kancil pun mulai menaiki satu per satu buaya dan sambil menghitung para cepatnya kancil menjajaki buaya agar dapat segera lari dan terhindar dari para buaya sebelum si kancil menjadi santapan dari para buaya. Setelah kejadian itu pun para buaya merasa terbodohi oleh si kancil dan menyadari bahwa mereka hanya di tipu dan di perdaya oleh si tiga jenis contoh cerita fabel inilah yang dapat diceritakan oleh para orang tua untuk si kecil yang dapat membantu si kecil agar dapat tertidur dengan pulas.