Hanyasaja karena istilah aqiqah lebih familiar, biarlah dalam kesempatan kali ini ana lebih banyak menggunakan istilah aqiqah agar lebih mudah difahami terutama bagi para pemula.Semua Ulama sepakat disyari'atkannya aqiqah adalah pada hari ketujuh dari kelahiran bayi.Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Setiap anak itu tergadai dengan aqiqahnya, maka sembelilah hewan untuknya pada hari ketujuh (dari hari kelahirannya -pent), dicukur (rambut bayinya) dan diberi nama".
7 Sabtu hari ketujuh yaitu hari penyembelihan atau hari aqiqah. Sedangkan madzhab kedua : Tidak menghitung hari kelahiran sebagai hari pertama. Jadi cara menghitungnya sebagai berikut. 1. Senin hari pertama 2. Selasa hari kedua 3. Rabu hari ketiga 4. Kamis hari keempat 5. Jum'at hari kelima 6. Sabtu hari keenam 7. Ahad hari ketujuh yaitu
Pendapatyang paling shahih, hari kelahiran masuk dalam hitungan, sehingga hitungan hari penyembelihan aqiqah adalah enam hari setelah kelahiran. Pendapat kedua menyatakan hari kelahiran tidak termasuk dalam hitungan, sehingga penyembelihan aqiqah dilakukan tujuh hari setelah kelahiran. Pendapat kedua ini disebutkan dalam kitab Al-Buyuthi. Akan tetapi pendapat yang dipilih dalam madzhab Syafi'i adalah pendapat pertama, itulah yang dimaksudkan dengan tekstual hadits. Jika bayi itu lahir di
Aqiqahdilakukan pada hari ketujuh kelahiran sang bayi. Dari kelahiran sang bayi. Dalam pelaksanaan aqiqah pada hari ketujuh tersebut didalamnya terdapat rangkaian ritual sebagai berikut, pemotongan hewan kambing, rambut bayi dicukur, peresmian nama sang bayi. Dari sini akan banyak cabang masalah yang harus dirinci dan dijelaskan.
Sebagianulama' lainnya membolehkan syukuran aqiqah dilaksanakan setelah hari ke tujuh paska kelahiran bayi. Untuk lebih jelasnya mengenai perbedaan pendapat di kalangan ulama tersebut, simak penjelasan berikut. Cara Menghitung Batas Waktu Aqiqah - Menghitung Hari Aqiqah Tata Cara Menghitung Hari Aqiqah.
Aqiqahberarti menyembelih hewan sebagai tanda syukur atas kelahiran anak. Waktu pelaksanaan aqiqah disunahkan pada hari keutuh kelahirannya sebagaimana diriwayatkan dalam hadis Buraidah 'Radhiallahu 'Anha dari Nabi 'Shallallaahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bersabda : 'Aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh atau hari keempat belas atau hari kedua puluh satu ' (HR.
AlImam Nawawi rahimahullah ta'ala ketika menjelaskan perkara ini berkata : "Di sini ada dua pendapat : Pendapat yang paling shahih, hari kelahiran masuk dalam hitungan, sehingga hitungan hari penyembelihan aqiqah adalah enam hari setelah kelahiran. Pendapat kedua menyatakan hari kelahiran tidak termasuk dalam hitungan, sehingga penyembelihan aqiqah dilakukan tujuh hari setelah kelahiran.
AlImam Malik menghitung hari pertama kelahiran bayi adalah keesokan harinya atau sehari setelah hari kelahiran. Misalnya, seorang bayi dilahirkan pada hari Selasa, maka hitungan hari pertama adalah Rabu, hari kedua Kamis, hari ketiga Jumat, hari keempat Sabtu, hari kelima Ahad, hari keenam Senin dan hari ketujuh adalah hari Selasa.
Makamenurut madzhab pertama ini, apabila seorang anak lahir pada hari Ahad misalnya, baik lahirnya pada pagi hari sesudah fajar (shubuh) atau siang hari atau sore hari atau malam hari atau tengah malam sampai sebelum fajar hari Ahad malam Senin sama saja, maka cara menghitungnya sebagai berikut. 1. Hari Ahad hari pertama (hari kelahiran) 2. Senin hari kedua 3. Selasa hari ketiga 4. Rabu hari keempat 5. Kamis hari kelima 6. Jum'at hari keenam 7. Sabtu hari ketujuh yaitu hari penyembelihan
Berdasarkankaidah jumhur, berarti hari aqiqah ialah hari kelahiran minus satu. [hari aqiqah = hari kelahiran - 1]. Jika lahir hari selasa, aqiqah dilaksanakan di hari senin. Jika lahir jumat, aqiqah di hari kamis, dst. Jika lahir malam sabtu, aqiqah di hari jumat. Karena malam sabtu, yang dihitung sabtunya. Imam Ibnu Utsaimin menjelaskan,
qq0J. Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah Sebenarnya penggunaan istilah nasikah lebih utama dibandingkan dengan istilah aqiqah. Hanya saja karena istilah aqiqah lebih familiar, biarlah dalam kesempatan kali ini ana lebih banyak menggunakan istilah aqiqah agar lebih mudah difahami terutama bagi para pemula. Kapan Hari Pelaksanaan Aqiqah? Semua Ulama sepakat disyari’atkannya aqiqah adalah pada hari ketujuh dari kelahiran bayi. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabdaكُلُّ غُلَامٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّ "Setiap anak itu tergadai dengan aqiqahnya, maka sembelilah hewan untuknya pada hari ketujuh dari hari kelahirannya -pent, dicukur rambut bayinya dan diberi nama". [HR. Turmudzi Abu Dawud Nasa’i Ibnu Majah Daromi dan lain-lain] Derajat Hadist Di Atas Kata an Nawawi rahimahullah dalam al Majmu VIII435 dan dalam al Adzkaar Shahih. Kata Ibnu Daqiqiil Id rahimahullah dalam Al-Iqtiroh Shahih. Kata Ibnu Mulaqqin rahimahullah dalam Tuhfatul Muhtaaj II537 Shahih atau Hasan. Kata Syaikh bin Baaz rahimahullah dalam Fataawaa Nuur alaa Darb-nya XVIII236 Shahih. Kata Syaikh Muqbil rahimahullah dalam As+Shahihul Musnad 455 Shahih. Kata Al-Albani rahimahullah dalam shahih Abi Dawud 2838, Irwaa'ul Ghalil 1169, Shahihul Jaami’ 4541 Shahih. Ringkasan Kesimpulan Hadist Di Atas Aqiqah dilakukan pada hari ketujuh kelahiran sang bayi. Dari kelahiran sang bayi. Dalam pelaksanaan aqiqah pada hari ketujuh tersebut didalamnya terdapat rangkaian ritual sebagai berikut, pemotongan hewan kambing, rambut bayi dicukur, peresmian nama sang bayi. Dari sini akan banyak cabang masalah yang harus dirinci dan dijelaskan. Pada kesempatan kali ini ana akan mengawali dengan satu cabang masalah terkait hari pelaksanaan aqiqah. Insya Allah cabang masalah kedua menyusul selanjutnya. Cara menghitung hari ketujuh Ada sedikit kerancuan dalam memaknakan hari ketujuh dari kelahirannya. Kerancuannya diantaranya adalah apakah hari pertama lahirnya sudah dihitung hari pertama, ataukah hari pertamanya dihitung mulai besoknya? Gambarannya sebagai berikut, kalau ada anak yang lahir hari Senin, maka apakah aqiqahnya dihari ketujuh itu telah memasukkan hari senin sebagai hitungan hari pertama dari kelahirannya? Jadi kalau dihitung Senin, Selasa, Rabu, dan seterusnya, maka jatuh hari ketujuhnya adalah hari Ahad ataukah hari Senin. Jadi hitungannya dari hari Selasa. Jadi kalau dihitung dimulai Selasa, Rabu, Kamis, dan seterusnya. Maka hari ketujuhnya jatuh hari Senin depannya lagi. Dalam Kitab Al-Mausuu’ah Al-Fiqhiyyah disebutkanوذهب جمهور الفقهاء إلى أنّ يوم الولادة يحسب من السّبعة ، ولا تحسب اللّيلة إن ولد ليلاً ، بل يحسب اليوم الّذي يليها "Mayoritas Ulama ahli fiqih berpendapat bahwa waktu siang yang dalam penanggalan hijriyah disebut siang itu adalah dari Shubuh hingga Maghrib itulah awal hitungan hari pertama dari tujuh hari. Sedangkan waktu malam yang dalam penanggalan hijriyah disebut malam itu dari Maghrib sampai Shubuh maka tidak terhitung sebagai hari kelahirannya bahkan itu menjadi hitungan berikutnya". Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyah II11011 Maksudnya, sedangkan waktu malam yang dalam penanggalan hijriyah disebut malam itu dari Maghrib sampai Shubuh maka tidak terhitung sebagai hari kelahirannya, bahkan itu menjadi hitungan berikutnya. Kalau dalam hitungan kita yang biasa, Maghrib sampai sebelum pukul 12 malam itu masih dihitung tanggal hari itu. Sementara dalam penjelasan Ulama, mulai Maghrib dianggap masuk tanggal baru. Dari sini kita bisa menganalogikan dengan contoh real sehari-hari. Saya ambil 1 contoh/permisalan. Ahmad dilahirkan tanggal 10 Januari 2018. Jika si Ahmad dilahirkan hari Jum'at, Tanggal 10 Januari 2018, pukul 1 siang, maka hari Jum'at dihitung hari pertama kelahiran, karena dilahirkan sebelum pukul atau jam malam. Maka, bila orang tua yang mau hendak mengaqiqahkan anaknya tersebut yang lahir pada contoh di atas, tinggal dihitung saja sebagai berikut, Jum'at hari pertama tgl 10 Januari 2018, Sabtu hari kedua 11 Januari 2018, Ahad hari ketiga 12 Januari 2018. Dan seterusnya. Yang akhirnya hari ketujuhnya adalah hari Kamis, tanggal 16 Januari 2018. Itulah hari aqiqah untuk anaknya. Namun jika Ahmad tersebut lahir dihari Jum'at setelah pukul pukul 6 malam, contoh, lahir hari Jum'at -yang dalam kalender Masehi tentu masih masuk tanggal 10 Januari 2018- waktu 'Isya sekitar pukul atau malam, maka hari Jum'at tidak dihitung sebagai hari pertama kelahiran. Jadi orang tua menghitung hari pertama kelahiran anaknya dimulai Sabtu, 11 Januari 2018. Rinciannya • Sabtu hari pertama 11 Januari 2018 • Ahad hari kedua 12 Januari 2018 • Senin hari ketiga 13 Januari 2018, dan seterusnya. Yang akhirnya hari ketujuh aqiqahnya adalah hari Jum'at pagi lagi, tanggal 17 Januari التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم_______Mau dapat Ilmu ?Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAFShare, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
Pelaksanaan Aqiqah, Apakah harus melaksanakan aqiqah hari ke tujuh. Aqiqah maknanya mensyukuri, bahwa saat itu ia telah diberi seorang anak dari ALLAH. Dan bentuk syukur ini dilakukan dengan mengundang makan dengan menu kambing untuk tetangga sekitar dan keluarga agar mereka tahu bahwa keluarga ini telah mempunyai anak. Sumber Di hari keberapa dilaksanakan aqiqah? Untuk masalah ini, Nabi Muhammad berkata “bahwa semua anak tergadaikan dengan aqiqahnya, hewan aqiqah di sembelih di hari ke tujuh setelah kelahiran si anak digundul dn diberi nama” HR Abu Daud dan dishahikan Al-albani Bahkan menurut Ibnu Qudama, ulama sepakat hewan aqiqah dianjurkan untuk disembelih di hari ketujuh setelah kelahiran. Baca Juga Aqiqah Purwokerto Berkualitas dan Terbaik Cara Menghitung Hari Ke 7 Para ulama menganjurkan untuk melaksanakan aqiqah di hari ke 7 setelah kelahiran bayi. Sesuai dengan perkataan nabi yang berbunyi ” Bayi yang baru lahir itu disembelihkan hewan aqiqahnya pada hari ke 7” Mungkin banyak di antara kita yang tidak terlalu mengetahui bagaimana cara menghitung hari ke 7 bayi , dalam rangka melaksanakan aqiqah di hari ke 7. Untuk dapat mengetahui hari ke tujuh, maka ini berkaitan erat dengan pengertian hari dalam islam. Berdasarkan pendapat para ulama di arab saudi di dalam Fatwa Lajnah Daimah no 17805, mereka mengatakan “Bahwa yang namanya hari /alyaum itu dimulai dari terbit fajar tibanya waktu sholat subuh sampai tenggelamnya matahari, dan yang namanya malam hari teranggap mengikuti hari setelahnya. Dan ketentuan ini berlaku kecuali untuk malam 10 Dzulhijjah, maka untuk malam 10 Dzulhijjah maka itu masih terhitung hari Arafah namun ini khusus untuk jamaah haji.” Jadi kalo bukan jamaah haji, maka malam 10 Dzulhijjah mengikuti tanggal 10 Dzulhijjah. Dan malam rabu, itu statusnya adalah hari rabu dan malam kamis itu terhitung hari kamis dan seterusnya. Jadi sebagai contoh bila ada bayi yang terlahir pada malam kamis, maka ia terhitung lahir hari kamis. Dan aqiqah dapat dilaksanakan 7 hari setelahnya yaitu hari Rabu. Dan bila kambingnya sudah disembelih pada malam rabu, maka itu sudah tergolong hari rabu. Bolehkan Aqiqah Dengan Selain Kambing Diceritaan dari tabiin ibnu abi mulaika, beliau mengatakan “ada saudaranya bunda aisyah yang namanya abdul rahman bin abi bakar yang baru saja mendapatkan momongan bayi laki laki. maka ada yang bertanya kepada ibunda Aisyah RA “wahai ummul mukminin, aku usul supaya engkau mengaqiqahi bayi laki laki keponakan mu itu, di aqiqahi dengan menyembelih seekor onta”. Maka mendengar usulan tersebut ibunda Aisyah RA kaget dan dan merespon dengan mengatakan “Naudzubillahminzalik, yang tepat adalah sebagaimana yang disampaikan oleh Rasullah SAW, bahwa untuk bayi laki-laki 2 ekor kambing yang sekufu” Dari perkataan Ibunda Aisyah RA, mengatakan bahwa hewan aqiqah harus kambing. Tidak boleh diganti dengan yang lain, walau dagingnya lebih banyak semisal onta atau sapi. Alasannya karena kita mengikuti apa yang nabi muhammad sabdakan. Apabila keluarga mempunyai kemampuan lebih dan ingin berbagi kebih banyak orang. Maka tidak mengapa memotong sapi atau onta, tapi itu tidak dianggap sebagai aqiqah, daging sapi atau onta ini lebih dianggap sebagai tambahan / bagi-bagi daging untuk tetangga dan kawan. Bagaimana Pelaksanaan Aqiqah Sesuai Syar’i Aqiqah adabnya memotong dan memasak daging kambing serta mengundang tetangga / keluarga sekitar, dengan tidak ada batasan orang kaya dan orang miskin, boleh mengundang tetangga kaya dan miskin untuk makan bersama di rumah. Dan tidak boleh mengundang hanya orang kaya, apabila dibedakan tetangga kaya dan miskin maka yang kaya haram untuk datang karena hal ini akan menyakiti tetangga miskin. Bagaimana kalo makanan aqiqah hanya dibagikan saja. Untuk hal ini, boleh saja. Kalau tidak bisa mengundang makan di rumah, karena kesibukan dari orang tua atau kondisi rumah yang sempit, maka daging aqiqah yang sudah dimasak dapat dibagikan bagikan ke tetangga sekitar. Dinukil oleh ibnu Abdil-Bvarr dimana beliau berkata dalam Al-Istidzkaar “ Perkataan Malik adalah sebagaimana perkataan Asy-Syafi’i yaitu tulangnya boleh dipatahkan dan sebagian dagingnya kepada para tetangga serta tidak mengundang orang-orang sebagaimana yang dilakukan pada pesta pernikahan” Baca Juga Tanggung Jawab Aqiqah Di Pegang Siapa
Berdasarkan kaidah jumhur, berarti hari aqiqah adalah hari kelahiran minus satu. [hari aqiqah = hari lahir - 1]. Jika lahir selasa, aqiqah dilakukan di hari senin. Jika lahir jumat, aqiqah di hari kamis, dst. Jika lahir malam sabtu, aqiqah di hari jumat. Karena malam sabtu, yang dihitung sabtunya. Imam Ibnu Utsaimin menjelaskan, Lalu, bagaimana cara menghitung hari ketujuh tersebut ? berikut dibawah ini penjelasannya. Apakah Aqiqah Harus Dilaksanakan Pada Hari ke 7 Mayoritas hadis dan para ulama sepakat bahwa aqiqah lebih afdol dilaksanakan pada hari ketujuh, namun dengan catatan " Jika Mampu Melaksanakannya ". Bagaimana Cara Menghitung hari ke 7 Aqiqah Jasa Aqiqah PraktisDari Samuah bin Jundub, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, " Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, digundul rambutnya dan diberi nama. " HR. Abu Daud no. 2838, An-Nasai no. 4225, Ibnu Majah no. 3165, Ahmad 5 12. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih . Hari ketika anak lahir kah atau keesokan harinya ? Jawaban Ulama bersepakat bahwa masa-masa yang sangat afdhal untuk mengadakan aqiqah untuk anak yang baru lahir pada hari ke-7, menurut hadits "Seorang anak tersebut tergadai dengan aqiqahnya, maka sembelihlah fauna untuknya pada hari ke tujuh ." HR. ABU DAUD Jadi menurut mayoritas ulama waktu siang hari adalah awal hitungan untuk tujuh hari, sedangkan waktu malam tidaklah dihitung, sehingga yang akan jadi hitungan hari berikutnya. Misalnya ada bayi yang lahir pada hari Ahad 12/17, pagi siang atau sore, maka hitungan hari ketujuh sudah mulai dihitung pada hari Ahad. Sabtu hari ketujuh yaitu hari penyembelihan atau hari aqiqah. Sedangkan madzhab kedua Tidak menghitung hari kelahiran sebagai hari pertama. Jadi cara menghitungnya sebagai berikut. 1. Senin hari pertama 2. Selasa hari kedua 3. Rabu hari ketiga 4. Kamis hari keempat 5. Jum'at hari kelima 6. Sabtu hari keenam 7. cara menghitung hari aqiqah anak Aqiqah Haji AndiYang artinya "Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ke tujuh, dicukur rambutnya, dan diberi nama." HR. Tirmidzi no. 2735, Abu Dawud no. 2527, Ibnu Majah no. 3165.. Tata cara aqiqah sesuai sunnah rasul untuk anak laki-laki dan perempuan sebenarnya sama saja. Perbedaannya hanya terletak pada jumlah kambing. Dalam pelaksanaan aqiqah pada hari ketujuh tersebut didalamnya terdapat rangkaian ritual sebagai berikut, pemotongan hewan kambing, rambut bayi dicukur, peresmian nama sang sini akan banyak cabang masalah yang harus dirinci dan dijelaskan. Contoh perhitungan hari ketujuh untuk aqiqah 1. Bayi Lahir Siang Hari Apabila bayi lahir di hari Senin tanggal 20 pada pukul enam pagi. Maka perhitungan hari ketujuh mulai terhitung sejak hari Senin. Sehingga pelaksanaan aqiqah bayi tersebut dilakukan pada hari Ahad tanggal 26. 2. Bayi Lahir Sore/Malam Hari setelah matahari terbenam Begini Cara Menghitung Hari Ketujuh Aqiqah Anak yang BENAR - Konsultasi Syariah - YouTube 000 / 357 Begini Cara Menghitung Hari Ketujuh Aqiqah Anak yang BENAR - Konsultasi Syariah. Tata Cara Aqiqah Untuk Anak Menurut Islam Portal Moeslim BersatuBerdasarkan kaidah jumhur, berarti hari aqiqah adalah hari kelahiran minus satu. [hari aqiqah = hari lahir - 1]. Jika lahir selasa, aqiqah dilakukan di hari senin. Jika lahir jumat, aqiqah di hari kamis, dst. Jika lahir malam sabtu, aqiqah di hari jumat. Karena malam sabtu, yang dihitung sabtunya. Imam Ibnu Utsaimin menjelaskan, Berikut cara menghitung hari ke-7 untuk aqiqah anak "Mayoritas ulama pakar fiqih berpandangan bahwa waktu siang pada hari kelahiran adalah awal hitungan tujuh hari. Sedangkan waktu malam tidaklah jadi hitungan jika bayi tersebut dilahirkan malam, namun yang jadi hitungan hari berikutnya". Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyah 30 278 Contoh. Aqiqah di hari ke 7 - Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam "Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, digundul rambutnya dan diberi nama." HR. Abu Daud no. 2838, An Nasai no. 4220, Ibnu Majah nol. 3165, Ahmad 5/12. Aqiqah dilaksanakan pada hari ke 7 setelah kelahirannya. Berikut tata cara aqiqah sesuai sunnah selengkapnya 1. Menyembelih hewan aqiqah Hewan aqiqah hendaknya disembelih pada hari ketujuh kelahiran bayi. Jika si bayi lahir pada malam hari, maka tujuh hari tersebut dapat dihitung mulai keesokan harinya. Hukum Aqiqah untuk Anak yang Meninggal Fakta JabarDalam melaksanakan aqiqah, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Hal ini juga akan disesuaikan dengan jenis kelamin dari anak. Berikut ini syarat-syarat aqiqah yaitu 1. Jumlah hewan aqiqah. Pelaksanaan aqiqah antara anak laki-laki dengan anak perempuan ini memiliki persyaratan yang sedikit berbeda. Cara Menghitung Hari ke 7 Aqiqah - Poster Dakwah Yufid TVAqiqah adalah sembelihan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah dan sebagai ungkapan syukur atas.