Playthis game to review Safety. Prototype sebagai pengujian teori digunakan untuk Preview this quiz on Quizizz. Prototype sebagai pengujian teori digunakan untuk. Kwu. DRAFT. 12th grade. 0 times. Physical Ed. 0% average accuracy. a minute ago. cristianoerlando_37834. 0. Save. Edit. Edit. Kwu DRAFT. a minute ago. by cristianoerlando_37834. dengankegiatan strategi dari suatu organisasi, untuk bias menyediakan laporan kepada pihak luar sesuai yang diperlukan [3]. 2.2.4 Metode Prototype Pengertian Prototype Metode prototype merupakan sebuah metode pengembangan sistem dimana inti tahapanya adalah komunikasi, pembuatan dan uji coba. Dalam tahapan BABV. PROTOTYPE DAN PENGUJIAN. Bab ini membahas mengenai implementasi pembuatan prototype sistem e-voting berbasis web. Pembuatan prototype berisi dua macam hal yaitu perancangan kelas dan perancangan interaksi sistem. Pembuatan prototype digunakan untuk mempermudah dalam pemahaman model yang telah dijelaskan pada bab IV. Datapenelitian diperoleh melalui (1) lembar validasi untuk uji kevalidan perangkat, (2) respon siswa pada penerapan perangkat pembelajaran untuk uji kepraktisan, dan (3) tes ketuntasan belajar untuk uji keefektifan. Data diolah secara deskriptif, uji statistika uji -t (one sample test) dan uji normalitas One-sample kolmogorov-smirnov test. BabII Landasan Teori ! II-1! BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Metode Prototype Dalam perancangan Tugas Akhir ini penulis menggunakan metode Prototype. Prototype Model adalah salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan Metode Prototyping ini pengembangan dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses Datayang digunakan dalam penelitian adalah hasil observasi dan nilai tes siswa, data dianalisis dengan statistika sederhana, yaitu persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus I sebesar 69,92%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 76,71%, sehingga ada peningkatan sebesar 7,71% antar siklus I Metodeyang digunakan untuk pengujian prototype perangkat adalah Usability Testing Performance Measurement, dimana metode ini digunakan untuk mengukur keefektifan dan efisiensi prototype perangkat dalam melakukan fungsinya sebagai pendeteksi daerah rawan kecelakaan dengan menggunakan data kuantitatif yang didapatkan dari pengujian prototype BAB2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori dasar / umum Pada teori dasar atau umum ini kami akan menjelaskan teori yang digunakan sebagai penunjang dalam membuat skripsi kami. 2.1.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), Basis Data adalah kumpulan relasi-relasi logis dari data (dan deskripsi data) yang dapat digunakan bersama dan dibuat untuk memperoleh informasi yang di Playthis game to review Safety. Prototype sebagai pengujian teori digunakan untuk Preview this quiz on Quizizz. Prototype sebagai pengujian teori digunakan untuk. Kwu DRAFT. 12th grade. 18 times. Physical Ed. 68% average accuracy. 4 months ago. daengmalomo13_50465. 0. Save. Edit. Edit. Kwu DRAFT. 4 months ago. by daengmalomo13_50465. Pengujian Prototype Dinamometer Model Gesek Untuk Mengukur Daya Motor Listrik". Pada kesempatan ini tak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu, baik dalam pelaksanaan observasi, praktik, maupun penyusunan proposal ini, diantaranya: 1. 5fCb. Prototipe alias prototype sering dikenal bagaikan permodelan kerja yang paling dasar dari satu pengembangan program. Dalam berbagai kejadian, prototype digunakan sebagai contoh mula-mula alias purwarupa dari suatu rancangan produk. Hal ini juga dikenal n domestik dunia teknologi dan rekayasa perangkat panjang usus hingga industri manufaktur dan sebagainya. Prototype adalah Prototype yaitu rancangan fisik dari produk yang akan diproduksi Sumber Pexels Secara etimologis dan historis, Merriam Webster Dictionary menyebut kata prototype mula-mula kali digunakan pada tahun 1552 di Prancis dan berasal dari bahasa Yunani prototypon. Kata ini bisa diartikan sebagai sebuah contoh orisinil dari sesuatu nan sedang dipolakan maupun dikembangkan. Di sisi lain, kata prototype merupakan perian Medieval Latin dengan pengusahaan prototypus sebagai rajah orisinil ataupun primitif dari sesuatu. Kata ini berasal dari dua kata bahasa Yunani,protos dan typos. Protos seorang bermakna “yang permulaan” padahal typos dapat diartikan seumpama teoretis atau kecabuhan. Baca Juga 5 Rekomendasi Software Animasi 3D Terbaik di Tahun 2020 Dalam dunia industri alias teknologi informasi, prototype ialah purwarupa terbit suatu pemodelan produk. Peristiwa ini digunakan lakukan beberapa faedah usaha, khususnya intern urusan ekspansi produk atau pesanan klien tertentu, baik secara fisik maupun digital. Menurut Techopedia, prototype internal dunia teknologi didefinisikan sebagai kamil asli, bentuk atau teoretis yang berfungsi andai asal untuk proses selanjutnya. Dalam teknologi perangkat lunak, istilah prototype adalah contoh kerja di mana cermin baru maupun versi baru dari dagangan dapat diturunkan ataupun dikembangkan. Keuntungan dan kerugian prototype Seperti halnya metode-metode peluasan bukan, prototype kembali memiliki keuntungan dan kerugiannya sendiri Sendang Pexels Meski bersifat dasar andai contoh pemodelan komoditas, prototype memiliki keuntungan dan kerugiannya koteng. Keadaan ini dipengaruhi beberapa faktor sama dengan perigi sendi basyar, waktu, dan tentu biaya yang digunakan dalam pembuatan prototype. Berikut ini adalah beberapa keuntungan dan kecelakaan dari pembuatan prototype internal pengembangan suatu produk. Keuntungan Prototype Kerugian Prototype Adanya prototype mencadangkan skema komunikasi antara klien dan produsen Klien boleh serta-merta berbuat celaan maupun meminta peluasan yang silam jauh berpangkal ideal para pengembang terkait kualitas produk atau klien terlalu banyak timbrung rampai Pengembangan produk atau sistem yang akan lebih efisien dan gemi hari Memungkinkan adanya potensi konflik ataupun friksi antara keinginan klien terhadap bendung dengan mengacu lega prototype yang sudah ada Klien dapat berkontribusi aktif kerumahtanggaan proses pengembangan produk melampaui acuan prototype nan sudah dipresentasikan Pengembang sesak terpaku plong prototype sehingga memungkinkan adanya kondisi lalai terhadap proses pengembangan kualitas alias bisa menganggap prototype sebagai dagangan jadi Penerapan keinginan klien dan pengembang/produsen bisa bertambah mudah diimplementasikan dalam capaian produk demonstrasi prototype dagangan Memadai gado banyak biaya karena diperlukan budget yang cukup besar kerjakan membuat prototype di tadinya order Harapan Prototype Pembuatan prototype berniat untuk melincirkan proses evaluasi barang Sumber Pexels Bakal pengembang atau developer, pembuatan prototype dapat bermaksud cak bagi memudahkan proses penjelasan rencana produk dengan mandu unjuk rasa fungsional. Tujuan utama ini dilakukan agar klien dan pengembang punya suatu penglihatan nan sepan atas rencana produksi. Selain itu, prototype juga dapat bermaksud bagi mempermudah klien jika hendak melakukan modifikasi terhadap hasil akhir produk yang dipesan. Secara awam, prototype bertujuan untuk menyerahkan spesifikasi sistem kerja yang tidak hanya berkepribadian ideal, doang pula praktik nyata. Proses pembuatan prototype menjadi suatu langkah formalisasi dan dapat berfungsi bak evaluasi ide. Dilansir Uxpin, prototype ataupun prototyping bertujuan untuk menyelesaikan masalah terkait kegunaan atau fungsional sebelum suatu dagangan diluncurkan. Hal ini berguna juga mencengap proses pembenahan area yang teradat diperbaiki setakat kemudian dikembangkan sampai menjadi dagangan akhir. 5 Kemustajaban Prototype Prototype berharga bagi dam dan klien Sumber Pexels Mengacu plong kelebihan prototype di atas, maka setidaknya prototype pun berharga privat beberapa faktor produksi atau permodelan produk secara umum. Prototype memiliki keistimewaan di setiap pengembangan produk, baik jasmani, software, maupun program-acara komputasi tertentu. Berikut ini yakni kekuatan-guna yang didapat dari penggunaan prototype n domestik pengembangan produk. 1. Mewadahi kedahagaan klien Prototype bisa bermakna untuk mewadahi keinginan klien Mata air Pexels Dengan adanya prototype, klien alias konsumen akan makin mudah mengarifi proses pengembangan produk atau mendapat gambaran bagaimana produk akan dibuat. Meski secara awam prototype belum dapat digunakan untuk menilai produk mulai sejak segi fungsionalitas dan tujuannya, semata-mata prototype setidaknya dapat mewakili produk secara raga. Hal ini yang lantas bisa memungkinkan klien bagi membagi pemerolehan. 2. Memberi visi yang berwujud Prototype berkarakter lebih lanjut ketimbang doang konsep atau teori ekspansi produk. Dengan adanya prototype para pengembang maupun klien dapat melihat visi ataupun gambaran produk secara lebih jelas dan berupa. Tak hanya itu, implementasi konsep menjadi sebuah prototype juga lebih mudah didiskusikan antara klien dan pengembang. 3. Penjimatan biaya Pembuatan prototype dapat mengimpitkan biaya pengembangan produk Sumur Pexels Supaya secara sinkron pembuatan prototype memungkinkan adanya pembengkakan biaya di awal proses pengembangan, namun jika ditilik secara keseluruhan justru prototype dapat menekan biaya pengembangan. Hal ini disebabkan adanya realisasi konsep yang juga diikuti dengan proses evaluasi dari berbagai percobaan tertentu. Adanya proses evaluasi dari konsep menjadi prototype akan lebih efisien secara tahun dan biaya. 4. Memudahkan presentasi barang Dempang di tiap pameran komoditas maupun semacamnya, peran prototype menjadi amat penting. Sebabnya, adanya prototype dapat memudahkan pengembang kerjakan mempresentasikan ide dan konsepnya kepada calon pengguna maupun malah penyandang dana. Hal ini tentu saja akan sulit dipahami takdirnya pengembang hanya merepresentasikan konsep dan teorinya saja tanpa terserah prototype fisik plong makhluk lain. 5. Acuan pengembangan dagangan di masa depan Manfaat dari prototype yang tak boleh tunggakan merupakan keberadaannya akan memungkinkan pengembang untuk menciptakan dagangan baru di masa mendatang. Prototype dari musim ini dapat dijadikan acuan n domestik analisis baru terhadap kebutuhan pasar atas barang yunior di masa mendatang. Sedikitnya, prototype yang ada dapat menyorongkan ide plonco bagi dam. Baca sekali lagi Random sampling definisi, kaidah, dan 4 tipe metodenya 3 Hipotetis prototype Terserah 3 contoh prototype, ialah paper, digital, dan HTML prototype. Sumber Pexels Secara umum, prototype punya 4 kualitas terdahulu yang meliputi representasi, kecermatan, interaktivitas, dan evolusi. Keempat situasi ini telah terangkum dalam kepentingan-keistimewaan prototype yang ada di atas. Di samping hal itu, prototype punya setidaknya tiga metodologi dalam proses pembuatannya. Tiga contoh metodologi pembuatan prototype itu adalah sebagai berikut 1. Paper Prototyping Low-fi Teoretis prototype berbasis jeluang Sendang Cathy Fisher/Uxpin Sebelum mudahnya akses internet dan digital, pembuatan prototype paling kecil dasar yakni berbasis kertas. Melalui gambar dua dimensi ini, prototype didesain berbunga awal sebelum uji ide barang. Cara ini amat terlambat karena hanya berbentuk susuk-gambar dua format dan lantas diuji dengan perilaku seseorang untuk menggunakan produk prototype tersebut. Paper prototype memiliki bilang keunggulan sebagaimana cepat dibuat, murah, dan dapat menumbuhkan kerja tim karena pas menyejukkan. Tak hanya itu, paper prototype juga mudah didokumentasikan, berikut pula catatan dan revisinya dapat ditulis langsung. Proses ini umumnya mempekerjakan metode yang disebut low fidelity prototype yang nantinya akan dikembangkan dulu proses pengodean. Baca juga 4 Perbedaan UI dan UX nan teradat diketahui Namun, paper prototype kembali memiliki kekurangan seperti misalnya kurang realistis, menimbulkan kesalahan uji produk, dan tak menimbulkan reaksi tertentu lakukan imajinasi pengguna produk. 2. Digital Prototype Hi-fi Sebagai halnya namanya, digital prototype yakni bentuk prototype yang paling umum dipakai. Metode ini memadai pragmatis lakukan menguji sebagian besar partikel antarmuka interface secara akurat. Tak saja itu, prototype keberagaman ini sekali lagi masih relatif mudah diproduksi. Digital prototype dapat dibuat memperalat aplikasi dan perangkat lunak yang memang dibuat khusus untuk membuat prototype. Lebih-lebih, kamu dapat membuat prototype variasi ini langsung lewat aplikasi presentasi diversifikasi Microsoft PowerPoint atau Keynote. Proses ini umumnya dibuat dengan metode lo-fi digital menjadi hi-fi digital dan lantas disempurnakan melangkahi pengodean. Baca juga 5 Tugas product manager yang teradat diketahui Keefektifan dari digital prototype terletak plong segi interaksi realistis, fleksibilitas, dan aktivitas komputasi yang relatif cepat. Sementara itu kekurangan dari prototype jenis ini adalah perlunya mempelajari perangkat lunak buat membangun prototype serta proses penerjemahan desain ke n domestik kode buat pengujian partikel. 3. HTML Prototype Contoh pembuatan prototype silam HTML Sumber Mike Hill/Uxpin Metode pembuatan prototype HTML adalah yang paling pelik berasal ketiga komplet yang ada. Sebabnya, proses pembuatan prototype jenis ini hanya direkomendasikan lakukan para perancang yang memiliki kemampuan pengodean mumpuni. Secara umum, pembuatan prototype dengan metode HTML ini dibentuk dengan kode-kode bawah nan dapat menghemat energi dan tahun. Lain hanya itu adanya pengodean yang tersistem sekali lagi akan memudahkan pengembangan prototype di masa mendatang. Baca juga 8 Digital marketing tools yang wajib lakukan kamu tahu! Selain berbiaya terbatas, metode pembuatan prototype variasi ini akan menggampangkan proses uji prototype di dempang semua sistem operasional komputer jinjing tanpa perlu menjalankan peranti lunak eksternal. Pilihan ini menjadi yang paling kecil hemat berasal segi kualitas hasil dan pembiayaan bawah. Tapi pasti semata-mata, proses pengodean yang dipakai lagi tidak main-main. Lain halnya dengan dua kamil prototype sebelumnya yang n kepunyaan tataran sebelum memasuki proses pengodean, metode HTML lebih efisien karena dam dapat langsung membuat prototype melalui pengodean itu sendiri. Hampir bukan cak semau limbah dari pembuatan prototype dengan metode ini, baik itu adalah prototype sekali pakai, persiapan lampiran, dan biaya alat sabar eksternal. Cuma, di sisi lain metode ini memang membutuhkan sumur muslihat manusia yang mumpuni di permukaan pengodean dan komputasi. Tak belaka itu, ketergantungannya pada kecekatan pengodean takhlik desainer dan kontribusinya menjadi terbatas. Alhasil, kebebasan kreativitasnya bukan terlalu raksasa. Dari paparan umumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa prototype memiliki manfaat nan sepan baik bakal ancang pembuatan produk. Proses pengembangan suatu produk, baik itu fisik atau digital dapat tertolong sedemikian rupa dengan adanya purwarupa atau prototype karena perannya sebagai hipotetis ke depan. Secara kesangkilan dan gemi, prototype juga kontributif bendung maupun klien privat berkolaborasi secara sinergis bagi menciptakan sebuah produk dengan fungsi dan kualitas terbaik. Sumber 2. Jika user memasukkan nama pemakai username dan kata sandi password yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya, atau keduanya salah. b. White-Box Testing pengujian kotak putih Yaitu menguji perangkat lunak dari segi desain dan kode program apakah mampu menghasilkan fungsi-fungsi, masukkan, dan keluaran yang sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Pengujian kotak putih dilakukan dengan memeriksa lojik dari kode program. Pembuatan kasus uji bisa mengikuti standar pengujian dari standar pemrograman yang seharusnya. Contoh dari pengujian kotak putih misalkan menguji alur dengan menelusuri pengulangan looping pada logika pemrograman. Model Prototype Metode pengembangan sistem sangat di butuhkan dalam perancangan sebuah sistem, karena sebelum memulai dalam pembuatan koding-koding hendaknya merancang terlebih dahulu metode pemodelan seperti apa yang harus di gunakan dengan memprioritaskan ketepatan waktu selesai dan efektifitas dalam perancangan sebuah sistem. Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah “Prototyping”. Metode ini sering digunakan pada dunia riil. Karena metode ini secara keseluruhan akan mengacu kepada kepuasan user. Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer. Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang, maka harus dibutuhkan kerjasama yanga baik diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalam menyelesaikan sistem yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan. Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Kunci utama sebuah prototyping adalah untuk membuat sebuah desain awal dengan cepat, dan disertai perubahan yang bisa jadi radikal serta nantinya akan menghasilkan sebuah umpan balik, terutama dari penggunaan, secara cepat untuk melakukan desain ulang ditahap berikutnya. Secara umum tahapan model prototyping dapat dilihat pada gambar berikut Gambar Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype Sumber Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, 2003 Berikut ini beberapa tahapan-tahapan dalam Prototyping yang akan dipakai oleh penulis dalam merancang sebuah sistem, yaitu sebagai berikut 1. Pengumpulan kebutuhan. Aktivitas dimulai dengan pengumpulan kebutuhan requirements. Pengembang dan customer bertemu untuk menentukan tujuan keseluruhan dan global perangkat lunak, mengidentifikasi kebutuhan yang telah diketahui, lalu mendefinisikan area dan lingkup pengembangan. 2. Desain. Proses desain dilakukan dengan sangat cepat. Desain difokuskan kepada aspek-aspek desain yang nampak kepada customeruser contoh interface, pendekatan input, format output. Hasil desain inilah yang disebut sebagai prototipe. 3. Evaluasi Prototipe. Prototipe yang dihasilkan, direview oleh customer. Hasil evaluasi ini dijadikan bahan untuk perubahan dan pengembangan selanjutnya. Iterasi terus dilakukan hingga memenuhi keinginan customer, sementara pada saat yang sama, memungkinkan pengembang untuk dapat lebih memahami kebutuhan perangkat lunak. Model prototipe juga memiliki kelemahan sebagai berikut a. Pelanggan dapat sering mengubah-ubah atau menambah-tambah spesifikasi kebutuhan karena menganggap sudah dengan cepat dikembangkan, karena adanya iterasi ini dapat menyebebkan pengembang banyak mengalah dengan pelanggan karena perubahan atau penambahan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak. b. Pengembang lebih sering menggambil kompromi dengan pelanggan untuk mendapatkan prototipe dengan waktu yang cepat tanpa idealis guna menghasilkan prototipe untuk didemontrasikan. Hal ini dapat menyebabkan kualitas perangkat lunak yang kurang baik atau bahkan menyebabkan iteratif tanpa akhir. Permasalahan dapat terjadi pada model prototipe, hal ini dapat diatasi dengan melakukan perjanjian antara pengembang perangkat lunak dengan pelanggan customer atau user agar model prototipe hanya digunakan untuk mendefinisikan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak, tapi tidak untuk seluruh proses pengembangan seluruh system perangkat lunak. Model prototipe cocok digunakan untuk menjabarkan kebutuhan pelanggan secara lebih detail karena pelanggan sering kali kesulitan menyampaikan kebutuhannya secara detail tanpa melihat gambaran yang jelas. Untuk mengantisipasi agar proyek dapat berjalan sesuai dengan target waktu dan biaya di awal, maka sebaiknya spesifikasi kebutuhan system harus sudah disepakati oleh pengembang dengan pelanggan secara tertulis, Dokumen tersebut akan menjadi patokan agar spesifikasi kebutuhan system masih dalam ruang lingkup proyek. Strategi Bisnis Bagi banyak bisnis yang memiliki ide untuk produk baru, selalu ada riset dan pengembangan. Awalnya ide ini masih dalam pikiran dan gambaran di atas kertas, tetapi sebelum diproduksi massal, perusahaan akan membuat satu contoh atau umumnya sering disebut prototype. Seringnya dalam proses pengembangan produk, salah satu langkah kuncinya adalah membuat sampel atau prototype produk sebelum diproduksi. Prototype sendiri adalah bentuk draf kasar dari produk yang dibuat untuk menunjukkan dasar-dasar seperti apa produk itu nantinya, apa yang akan dilakukan produk, dan bagaimana produk itu beroperasi. Prototype akan mengalami perubahan lagi jika memang diperlukan. Ingin tahu lebih lanjut lagi mengenai apa itu prototype dan peran pentingnya dalam membuat sebuah produk baru? Simak artikel singkat dibawah ini. Daftar Isi1 Memahami Pengertian Apa Itu Prototype2 Tujuan dari Membuat Prototype3 Manfaat Membuat Prototype4 2 Jenis Umum High-fidelity5 Kesimpulan dan Penutup Memahami Pengertian Apa Itu Prototype Pada dasarnya, jika dijelaskan dengan sederhana, prototipe adalah sampel awal, model, atau rilis produk yang dibuat untuk menguji konsep atau proses. Biasanya, prototipe digunakan untuk mengevaluasi desain baru untuk meningkatkan akurasi analisis dan pengguna sistem. Ini adalah langkah antara formalisasi dan evaluasi ide mengingat prototipe adalah bagian penting dari proses desain dan praktik yang digunakan di semua disiplin desain. Pembuatan contoh prototype ini sangat krusial untuk dapat melakukan pengujian desain sebelum berinvestasi dalam produksi massal. Baca Juga Aplikasi untuk Buat Mockup Website / Prototype Website yang Mudah dan GRATIS Tujuan dari Membuat Prototype Tujuan utama dari prototipe adalah untuk memiliki model nyata dari solusi untuk masalah yang telah didefinisikan dan didiskusikan oleh desainer selama tahap konsep dan ide. Alih-alih melalui seluruh siklus desain berdasarkan solusi yang diharapkan, prototipe memungkinkan desainer untuk memvalidasi konsep mereka dengan menempatkan versi awal solusi dalam penggunaan nyata dan mengumpulkan umpan balik secepat mungkin. Karena ini adalah gambaran kasar awal dari produk, tidak mengherankan kalau prototipe sering gagal saat diuji. Tapi jangan kuatir, sebaliknya kegagalan ini menunjukkan kepada desainer di mana letak cacatnya sehingga tim pengembangan dapat kembali memperbaiki atau mengulangi solusi yang diusulkan berdasarkan umpan balik pengguna nyata. Kegagalan dari sebuah prototype yang lebih awal ini akan dapat menyelamatkan nyawa, menghindari pemborosan energi, waktu, dan uang dalam menerapkan solusi yang lemah atau tidak tepat. Keuntungan lain dari pembuatan prototipe adalah, karena investasinya kecil, risikonya pun juga termasuk rendah. Baca Juga Pengenalan Singkat Metode dan Cara Kerja Figma Manfaat Membuat Prototype Seperti yang sudah Anda ketahui diatas kalau membuat prototype menjadi bagian proses eksperimental di mana tim desain mengimplementasikan ide ke dalam bentuk nyata dari kertas ke digital. Tim pengembangan membangun prototipe dengan berbagai tingkat ketepatan untuk menangkap konsep desain dan menguji pengguna. Dengan bantuan adanya prototype, Anda dapat menyempurnakan dan memvalidasi desain Anda sehingga merek Anda dapat merilis produk yang tepat. Anda juga dapat melihat celah mana saja yang sekiranya akan mempunyai resiko yang fatal dan celah mana saja yang sekiranya juga bisa menjadi produk Anda menjadi lebih unggul. Berikut manfaat lainnya dari membuat prototype lebih dulu. Sebagai dasar yang kuat untuk ide menuju perbaikan dengan memberikan gambaran yang jelas kepada semua pemangku kepentingan tentang potensi manfaat, risiko, dan biaya yang terkait dengan ke mana arah prototipe nantinya. Dapat mengadaptasi perubahan lebih awal sehingga menghindari komitmen pada satu versi ideal yang salah, terjebak pada maksima lokal UX dan kemudian menimbulkan biaya besar karena kelalaian. Dengan menunjukkan prototipe kepada pengguna Anda sehingga mereka dapat memberi Anda umpan balik untuk membantu menentukan elemen atau varian mana yang bekerja paling baik dan apakah diperlukan perbaikan, dan poin penting lainnya untuk menyempurnakan produk. Sebagai alat untuk bereksperimen dengan bagian terkait dari kebutuhan dan masalah pengguna. Oleh karena itu, Anda bisa mendapatkan wawasan tentang area yang kurang jelas di dunia pengguna, misalnya, Anda melihat mereka menggunakannya untuk tujuan tambahan atau menemukan masalah aksesibilitas yang tidak terduga. Membantu memberikan dorongan investasi emosional dalam kesuksesan akhir produk. Terakhir dapat membantu menghemat waktu peluncuran produk ke pasar dengan meminimalkan jumlah kesalahan yang harus diperbaiki sebelum rilis produk. Baca Juga Apa Itu User Interface UI Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya 2 Jenis Umum Prototype Gambaran sketsa diatas kertas merupakan bentuk prototype yang paling umum dan sederhana. Tapi ternyata jenis pengembangan prototype bisa terbagi menjadi dua cara, yakni Low-fidelity Contoh sederhana adalah prototipe yang dirancang diatas kertas. Ini adalah jenis prototype yang sangat umum dan paling dasar karena cara ini dianggap lebih cepat dan murah, digunakan sekali pakai, mudah untuk membuat perubahan dan menguji iterasi baru. Selain itu, jenis ini juga memungkinkan tampilan keseluruhan produk secara cepat. Siapa pun dapat memproduksinya; mendorong pemikiran desain karena prototipe terlihat belum selesai. Hanya saja ada kekurangannya, prototype jenis ini kurang nyata sehingga pengguna mungkin kesulitan memberikan umpan balik. Sulit juga untuk menerapkan hasil dari versi awal yang kasar yang dikarenakan mungkin terlalu mendasar untuk mencerminkan pengalaman pengguna produk jadi; dapat menyederhanakan masalah yang kompleks. Kurangnya interaktivitas membuat pengguna kehilangan kendali langsung tentang ide dari produk keseluruhan sehingga pengguna harus membayangkan bagaimana mereka akan menggunakan produk tersebut hanya dalam pikiran mereka saja. High-fidelity Jenis kedua ini lebih dekat dengan prototipe dalam bentuk atau format digital yang dibuat pada perangkat lunak desain khusus. Kelebihan high-fidelity adalah kemampuannya untuk melibatkan semua pemangku kepentingan demi memiliki visi yang diwujudkan di tangan mereka dan dapat menilai seberapa cocok visi tersebut dengan kebutuhan pengguna dan memecahkan masalah mereka. Pengujian akan menghasilkan hasil yang lebih akurat dan lebih dapat diterapkan sehingga bisa dikatakan kalau ini adalah versi yang paling dekat dengan produk akhir memungkinkan Anda memprediksi bagaimana pengguna akan menggunakannya di pasar. Meksi begitu, jenis ini akan memerlukan waktu lebih lama dan dana lebih mahal untuk membuatnya. Target pengguna juga cenderung akan mengomentari detail yang dangkal daripada konten produk keseluruhannya. Baca Juga Daftar Website Membuat Aplikasi Android Online dengan Mudah dan Gratis Kesimpulan dan Penutup Setelah Anda mempunyai ide, maka Anda akan membuat sebuah prototipe yang adalah mockup dari solusi ide produk yang hendak Anda buat. Disini Anda dapat membuat mockup setiap interaksi dan tampilan sehingga dapat dialami dengan cara yang sama seperti produk yang dikembangkan sepenuhnya tanpa melibatkan pengembangan besar- besaran atau massal. Disamping itu Anda juga dapat menampilkan semua fitur yang ingin Anda sertakan dalam produk Anda memvalidasi ide Anda, dan memverifikasi keseluruhan strategi UX. Tujuan prototipe dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan Anda dan tahap proyek juga terserah Anda bagaimana Anda ingin menggunakannya. Adapun prototipe dibuat menggunakan berbagai jenis alat, termasuk alat tipe Sketsa untuk mendesain dan alat desain lainnya yang sesuai. Hanya saja, setelah Anda membuat prototype Anda, selalu lakukan uji coba dan terima feedback sehingga Anda bisa menyempurnakan kembali prototype Anda sebelum memproduksinya secara massal dan melemparkannya ke pasar.